Nganjuk — Dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional, Polsek Patianrowo, Polres Nganjuk, melakukan inovasi pemanfaatan lahan tidak produktif dengan menyulap area kosong di depan Pos Polisi Jenar menjadi kebun tanaman pangan. Kegiatan tersebut resmi dimulai pada Selasa, 15 Juli 2025, dan mendapat dukungan penuh dari masyarakat sekitar.
Program ini menjadi bukti nyata sinergi antara kepolisian dan warga dalam menjaga ketersediaan pangan di tingkat lokal. Dengan memanfaatkan lahan tidur, Polsek Patianrowo berharap dapat memberikan alternatif sumber pangan bagi rumah tangga, sekaligus membangkitkan semangat gotong royong dalam komunitas.
Kapolres Nganjuk, AKBP Henri Noveri Santoso, S.H., S.I.K., M.M., memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif jajarannya tersebut. Menurutnya, Polri tidak hanya berperan dalam menjaga keamanan, tetapi juga bisa menjadi motor penggerak kemandirian dan ketahanan pangan masyarakat.
“Melalui program ini, kami ingin menyampaikan bahwa tanggung jawab menjaga ketersediaan pangan bukan hanya di pundak pemerintah. Polri, bersama masyarakat, juga harus hadir dalam menjawab tantangan kebutuhan pokok,” tegas AKBP Henri dalam keterangannya.
Tanaman-tanaman yang kini tumbuh subur di kebun tersebut dikelola langsung oleh Bhabinkamtibmas Desa Patianrowo, Brigpol Rahmad A. Ia melakukan perawatan secara rutin, mulai dari penyiraman hingga pemupukan. Kegiatan ini juga melibatkan warga sekitar, agar muncul rasa kepemilikan dan kebersamaan dalam menjaga kebun tersebut.
Kapolsek Patianrowo, AKP Edy Suwanda, S.H., menambahkan bahwa kegiatan pemanfaatan lahan tidur ini memiliki tujuan ganda. Selain untuk mendukung ketahanan pangan, juga menjadi sarana mempererat hubungan antara polisi dan masyarakat. “Kami ingin keberadaan polisi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh warga, tidak hanya dari sisi keamanan, tapi juga sebagai bagian dari solusi atas persoalan ekonomi,” jelasnya.
Keterlibatan masyarakat dalam program ini menciptakan suasana yang harmonis antara aparat dan warga. Mereka bekerja bersama di lahan tersebut, menanam berbagai jenis tanaman pangan yang bermanfaat, seperti sayuran dan umbi-umbian, yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.
Diharapkan, program ketahanan pangan ini bisa menjadi inspirasi dan contoh bagi wilayah lain di Kabupaten Nganjuk dalam memanfaatkan lahan kosong atau pekarangan yang selama ini terbengkalai. Dengan semangat kolaborasi, ketersediaan pangan lokal yang berkelanjutan bukan lagi menjadi impian, melainkan kenyataan yang bisa diwujudkan bersama.
(ris)