Tim Sepak Bola Porprov Kota Kediri 2025 Siap Guncang Malang, Targetkan Sapu Bersih Grup Neraka

Tim Sepak Bola Porprov Kota Kediri 2025 Siap Guncang Malang, Targetkan Sapu Bersih Grup Neraka

Loading

KOTA KEDIRI — Semangat juang tinggi dan kesiapan penuh mewarnai pemberangkatan Tim Sepak Bola Kota Kediri menuju ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025. Bertanding di grup neraka bersama Tulungagung, Kabupaten Malang, dan Kota Blitar, skuad Kota Kediri menatap kompetisi dengan optimisme total: menang di semua laga, pulang bawa prestasi.

Pelepasan tim berlangsung Senin pagi, penuh nuansa kebanggaan dan harapan besar. Ketua PSSI Kota Kediri Tomi Ari Wibowo dan Ketua KONI Kota Kediri Koko hadir langsung untuk memberikan motivasi sekaligus melepas para punggawa muda menuju Malang. Dalam keterangannya, Tomi menegaskan target tanpa kompromi. “Kami tidak datang untuk bertahan. Tim ini dibentuk untuk melibas semua lawan. Kami optimis akan unggul,” ujarnya penuh keyakinan.

Tim asuhan pelatih Wimba Sutan Fenosa ini akan memulai pertandingan pertama pada 19 Juni melawan Kabupaten Tulungagung, disusul duel krusial menghadapi tuan rumah Kabupaten Malang pada 21 Juni, dan laga penutup grup melawan Kota Blitar pada 23 Juni 2025. Ketiga pertandingan ini dipandang sebagai ujian nyata bagi kualitas tim yang selama ini digembleng dengan latihan intensif.

Menurut pelatih Wimba, skuad Kota Kediri datang ke Porprov dengan kondisi fisik prima, strategi matang, dan kekompakan solid. “Kami bukan hanya siap secara teknis, tapi juga mental. Setiap pemain tahu betapa pentingnya membawa nama baik daerah. Ini bukan sekadar kompetisi, ini perjuangan identitas dan harga diri,” kata Wimba.

Pemberangkatan tim tidak hanya soal rutinitas, tapi momentum konsolidasi semangat olahraga yang sehat dan kompetitif. Ketua KONI Kota Kediri, Koko, menyampaikan bahwa dukungan total telah diberikan kepada tim, baik secara anggaran, fasilitas, hingga pendampingan psikologis. “Kami ingin memastikan mereka bisa tampil maksimal di lapangan, tanpa terbebani hal non-teknis. Ini tentang memberikan ruang bagi anak muda untuk unjuk gigi di level provinsi,” jelasnya.

Yang menarik, semangat para pemain tidak hanya berkutat pada ambisi menang. Beberapa dari mereka mengaku melihat Porprov sebagai batu loncatan menuju karier sepak bola profesional. “Kami ingin menang, tapi juga ingin menunjukkan bahwa talenta Kediri layak dilirik di tingkat nasional,” ujar salah satu pemain muda saat ditemui usai sesi latihan terakhir.

Atmosfer keberangkatan yang penuh antusiasme ini semakin menunjukkan bahwa Porprov bukan hanya ajang perebutan medali, tapi ruang tumbuhnya generasi atlet masa depan. Kota Kediri tampaknya tak ingin sekadar jadi peserta—mereka datang untuk mendobrak dominasi dan mengubah peta kekuatan sepak bola Jawa Timur.

Kini, sorotan tertuju ke Malang. Apakah Tim Kota Kediri benar-benar mampu melibas semua lawan dan menembus babak berikutnya? Waktu dan kerja keras akan menjawabnya. Satu hal pasti: mereka tidak datang untuk main-main.

(ris)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *