![]()
Jakarta – Polri melalui Staf Logistik (Slog) terus mempercepat penyaluran bantuan kemanusiaan bagi masyarakat terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Langkah ini menjadi bentuk respons cepat Polri dalam memastikan kebutuhan mendesak warga dapat segera terpenuhi, terutama di wilayah yang masih mengalami hambatan akses.
Keterangan tersebut disampaikan Karo Faskon Slog Polri, Brigjen Pol. Moch Sagi Dharma Adhyakta, S.H., saat meninjau kesiapan pengiriman bantuan di Gudang D Slog Polri Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (10/12). Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan bahwa seluruh bantuan dihimpun secara terpusat berdasarkan laporan dan kebutuhan yang dikirim dari masing-masing daerah terdampak. “Kami dari Logistik Polri telah menyiapkan bantuan sesuai kondisi di tiga provinsi tersebut,” ungkapnya.
Adapun bantuan tahap awal mencakup berbagai perlengkapan penting, mulai dari obat-obatan, makanan cepat saji, dan peralatan penyelamatan hingga dukungan logistik bagi personel Polri yang bertugas. Bahkan, Slog Polri sudah memberangkatkan 600 pasang pakaian dinas untuk personel di lapangan serta merencanakan pengiriman tambahan hingga 10.000 pasang.
Selain bantuan dasar, kebutuhan spesifik masyarakat turut disiapkan, termasuk makanan bayi, pakaian, serta perlengkapan perempuan. Tidak hanya itu, Polri juga mengaktifkan perangkat Wontek demi memperkuat jaringan komunikasi di daerah yang sempat terisolir. Upaya ini dinilai krusial mengingat komunikasi menjadi elemen utama dalam koordinasi penanganan bencana.
Pengiriman bantuan dilakukan setiap hari melalui jalur darat dan udara, memanfaatkan fasilitas milik Polri seperti pesawat, helikopter, hingga kargo penerbangan sipil. Brigjen Sagi menuturkan bahwa salah satu fokus awal pihaknya adalah Aceh Tamiang, wilayah yang sebelumnya sempat terputus aksesnya akibat bencana. “Alhamdulillah sekarang seluruh barang sudah dapat masuk,” jelasnya.
Bagi wilayah yang tidak memungkinkan ditempuh melalui jalur darat, Polri memusatkan pengiriman di Bandara Kualanamu. Dari lokasi tersebut, bantuan diangkut menggunakan helikopter menuju titik-titik yang sulit dijangkau kendaraan roda empat. Skema ini dinilai efektif untuk memastikan bantuan tiba dengan cepat meski kondisi medan masih terhambat.
Brigjen Sagi menekankan bahwa Polri akan terus memastikan kelancaran distribusi dan menyesuaikan metode pengiriman sesuai kondisi di lapangan. “Bila jalur darat memungkinkan, kami tetap tempuh jalur darat. Demikian penjelasan kami, terima kasih,” pungkasnya.
Upaya percepatan distribusi bantuan ini menunjukkan komitmen Polri dalam memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat yang tengah menghadapi situasi darurat. Dengan optimalisasi jalur udara, darat, dan laut, Polri berharap seluruh bantuan dapat tersalurkan merata dan tepat sasaran tanpa kendala berarti.

