Polres Pacitan Luncurkan Dua Inovasi Humanis: “Kopi Bolo Bhabin” dan “SIM Bolo Bhabin”

Polres Pacitan Luncurkan Dua Inovasi Humanis: “Kopi Bolo Bhabin” dan “SIM Bolo Bhabin”

Loading

Pacitan, 27 Juli 2025 — Dalam rangka mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat, Polres Pacitan Polda Jawa Timur menghadirkan dua program inovatif yang unik dan humanis. Program bertajuk Kopi Bolo Bhabin dan SIM Bolo Bhabin ini dirancang sebagai langkah nyata untuk menjadikan kepolisian lebih dekat, bersahabat, dan hadir di tengah warga dengan pendekatan kekeluargaan.

Salah satu inovasi yang menyita perhatian adalah Kopi Bolo Bhabin. Dalam program ini, para Bhabinkamtibmas akan berkeliling ke kampung-kampung di wilayah binaan mereka, tidak hanya menjalankan tugas pengamanan, tetapi juga mengajak warga untuk ngopi bareng. Sebuah filosofi sederhana di balik kopi dijadikan sarana membangun keakraban.

Kendaraan dinas yang biasanya digunakan untuk patroli pun telah dimodifikasi. Sebuah kotak kayu terpasang di jok belakang motor, berisi kompor mini, gas, kopi kemasan, hingga payung tenda. Saat tiba di lokasi, Bhabinkamtibmas cukup membuka bagian ujung kotak hingga membentuk meja kecil tempat menyeduh kopi dan mengundang warga berdialog secara santai.

Kapolres Pacitan, AKBP Ayub Diponegoro Azhar menjelaskan bahwa filosofi “Kopi Bolo Bhabin” berangkat dari makna bahwa kopi adalah simbol keakraban dan percakapan. “Minuman tradisional ini dinikmati sambil ngobrol. Bolo artinya teman, dan Bhabin adalah sahabat masyarakat,” ungkapnya. Ia menegaskan program ini bukan sekadar seremonial, tetapi upaya konkret membuka ruang komunikasi langsung dengan warga.

Tidak hanya sebagai teman ngopi, para Bhabinkamtibmas juga hadir membawa solusi. Dalam pertemuan santai tersebut, warga bebas menyampaikan permasalahan keamanan lingkungan, kenakalan remaja, persoalan sosial hingga administrasi kependudukan. Lokasi yang disambangi pun beragam, mulai dari pos ronda, teras rumah warga, hingga balai desa.

Inovasi kedua adalah SIM Bolo Bhabin, yakni layanan pelatihan pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) yang langsung diberikan oleh para Bhabin kepada warga di desa-desa. Tujuannya adalah memberikan pemahaman teori dan praktik kepada calon pemohon SIM yang selama ini terkendala akses, biaya, atau keberanian.

“Program ini menyasar masyarakat pedesaan yang kesulitan menjangkau pusat layanan. Dengan pelatihan ini, mereka akan lebih siap menghadapi ujian teori dan praktik,” jelas AKBP Ayub. Ia juga menekankan bahwa Polres Pacitan ingin memastikan masyarakat tak hanya tahu pentingnya SIM, tapi juga punya kesiapan mengikuti prosesnya dengan baik.

Kedua program ini disambut antusias oleh masyarakat dan pemerintah daerah. Mereka menilai inovasi tersebut sebagai pendekatan baru yang mematahkan stigma kaku terhadap institusi kepolisian. Dengan hadir sebagai sahabat dan pelatih, para Bhabin membuktikan bahwa Polri bisa menjadi mitra yang solutif dan mengayomi. “Kami ingin hadir bukan hanya sebagai penegak hukum, tapi juga sebagai pendengar dan pendamping masyarakat,” pungkas Kapolres Pacitan.

(ris)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *