Nganjuk – Polres Nganjuk dipercaya menjadi tuan rumah kegiatan Supervisi dan Sosialisasi Peraturan Harian Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang dipimpin langsung oleh Karo Dal Ops Stama Ops Polri, Brigjen Pol Drs. Eko Nugrohadi, M.Si., Kamis (7/8/2025). Acara ini turut dihadiri para stakeholder dan Kapolres jajaran wilayah Jawa Timur, sebagai langkah strategis memperkuat koordinasi lintas sektor.
Kegiatan tersebut digelar sebagai upaya nyata Polri untuk mengoptimalkan pencegahan dan penanganan TPPO, khususnya di Jawa Timur yang dikenal sebagai wilayah strategis pengawasan perdagangan orang. Dengan melibatkan berbagai pihak terkait, diharapkan tercipta sistem kerja terpadu yang mampu menutup celah pelaku kejahatan.
Kapolres Nganjuk, AKBP Henri Noveri Santoso, S.H., S.I.K., M.M., menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan Mabes Polri. Menurutnya, menjadi tuan rumah kegiatan penting ini merupakan motivasi bagi jajaran Polres Nganjuk untuk terus meningkatkan kinerja dalam memerangi TPPO.
“TPPO adalah bentuk kejahatan yang merusak harkat dan martabat manusia. Kami siap mendukung kebijakan dan langkah konkret Polri dalam membentuk gugus tugas yang profesional dan responsif, demi mencegah praktik-praktik perdagangan orang,” tegas AKBP Henri.
Ketua Tim Supervisi, Brigjen Pol Drs. Eko Nugrohadi, M.Si., menyoroti dinamika TPPO yang semakin rumit. Ia menekankan bahwa setiap anggota gugus tugas harus memiliki pemahaman mendalam terhadap modus operandi pelaku, serta bergerak cepat dan terintegrasi dalam penanganannya.
“Pola TPPO saat ini semakin kompleks. Gugus tugas harus bergerak dengan cepat, terintegrasi, dan memahami regulasi yang berlaku agar tidak ada celah bagi pelaku untuk mengeksploitasi korban,” jelas Brigjen Eko.
Selain arahan dari pejabat Polri, kegiatan juga diisi dengan pemaparan materi oleh tim supervisi dari Mabes Polri. Sesi tanya jawab interaktif dan diskusi lintas instansi menjadi wadah untuk mengidentifikasi potensi kerawanan wilayah, sekaligus merumuskan langkah antisipatif yang bisa segera diterapkan.
Sebagai penutup, seluruh peserta mengikuti sesi foto bersama dengan penuh semangat dan komitmen yang sama—mendukung langkah Polri untuk memberantas TPPO hingga ke akar-akarnya. Momentum ini diharapkan menjadi titik awal penguatan sinergi dalam melindungi masyarakat dari ancaman perdagangan orang di seluruh wilayah Jawa Timur.
(ris)