Nganjuk – Polres Nganjuk bekerja sama dengan Bidang Laboratorium Forensik (Bidlabfor) Polda Jawa Timur menggelar coaching clinic di Aula Tantya Sudhirajati Polres Nganjuk, Selasa (12/8/2025). Kegiatan ini dihadiri Wakapolres Nganjuk, para Kasat, Kasipropam, serta Kanitreskrim Polsek jajaran. Narasumber utama adalah AKBP Imam Mukti, S.Si., Apt., M.Si., Wakabidlabfor Polda Jatim, yang sekaligus menjadi Ketua Pelaksana.
Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kompetensi penyidik dalam menghadapi tantangan pembuktian kasus yang kian kompleks. Materi yang disampaikan mencakup teknik olah tempat kejadian perkara (TKP), pemeriksaan barang bukti berbasis ilmu forensik, penerapan SOP dengan ketelitian tinggi, strategi pengorganisasian personel yang efektif, hingga pemanfaatan teknologi forensik terkini.
Wakapolres Nganjuk, KOMPOL Andria Diana Putra, S.E., M.H., yang hadir mewakili Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso, S.H., S.I.K., M.M., menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan kegiatan ini. Menurutnya, coaching clinic ini menjadi bekal penting bagi penyidik untuk bekerja lebih profesional dan akuntabel.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan penyidik, terutama dalam mengumpulkan dan menganalisis barang bukti secara ilmiah. Kami tekankan pentingnya kehati-hatian dalam menangani dan mengolah TKP sesuai SOP, dengan pengaturan personel yang tepat dan pemanfaatan teknologi, agar setiap temuan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan ilmiah,” ujarnya.
Sementara itu, AKBP Imam Mukti, S.Si., Apt., M.Si., menekankan bahwa perkembangan modus kejahatan menuntut penyidik untuk terus beradaptasi. Tidak cukup hanya mengandalkan pengalaman, tetapi juga harus memperkuat pengetahuan ilmiah, keterampilan forensik, serta kemampuan memimpin tim secara efektif.
“Coaching clinic ini menjadi jawaban atas tantangan pembuktian kasus yang semakin kompleks dan memerlukan keahlian khusus. Melalui pelatihan ini, kami berharap penyidik dapat lebih teliti, cermat, dan hati-hati dalam setiap tahapan penanganan perkara, mulai dari olah TKP, pengumpulan barang bukti, hingga proses analisis di laboratorium. Semua harus dilakukan sesuai SOP, dengan pengorganisasian personel yang solid dan dukungan teknologi forensik modern,” jelasnya.
Para peserta terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian materi, mulai dari sesi teori hingga diskusi teknis mengenai penerapan forensik di lapangan. Beberapa studi kasus juga dihadirkan untuk memberikan gambaran nyata tantangan yang kerap dihadapi penyidik.
Diharapkan, melalui kegiatan ini kemampuan penyidik di jajaran Polres Nganjuk semakin terasah, profesional, dan terkoordinasi. Dengan demikian, penegakan hukum dapat berjalan lebih efektif, transparan, serta menjunjung tinggi prinsip keadilan.
(ris)