Pesik Kuningan Paksa Inter Kediri Berbagi Angka, Kartu Merah Jadi Titik Balik Laga Grup J Liga 4

Pesik Kuningan Paksa Inter Kediri Berbagi Angka, Kartu Merah Jadi Titik Balik Laga Grup J Liga 4

Loading

Inter Kediri gagal memetik poin penuh pada matchday kedua Grup J putaran nasional Liga 4 setelah hanya bermain imbang 1‑1 melawan Pesik Kuningan di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Kamis, 24 April 2025. Hasil tersebut memaksa Laskar Ronggo Lawe bekerja ekstra keras pada partai pamungkas demi tiket 32 besar.

Paruh pertama sejatinya berjalan sesuai rencana tuan rumah. Menit 41, Ahmad Dedi memecah kebuntuan lewat sontekan jarak dekat dalam kemelut di mulut gawang Pesik. Stadion bergemuruh, dan Inter menutup babak pertama dengan keunggulan 1‑0 yang terasa menjanjikan.

Namun tragedi datang sebelum turun minum: sebuah tekel terlambat berbuah kartu merah bagi gelandang bertahan Inter. Kehilangan satu pemain membuat keseimbangan tim asuhan Budiardjo Thalib goyah dan memaksa mereka bertahan total sepanjang babak kedua.

Memanfaatkan superioritas jumlah pemain, armada Pesik Kuningan tampil menekan. Pola 4‑3‑3 mereka berubah agresif; aliran bola dari sektor sayap berulang kali memaksa kiper Inter bekerja keras. Statistik penguasaan bola pun berbalik—Pesik mencatat hampir 60 persen ball possession setelah jeda.

Puncak tekanan terjadi pada menit 60 saat striker Pesik dijatuhkan di area terlarang. Wasit tanpa ragu menunjuk titik putih. Eksekutor utama Ahmad Irvan Zakaria menunaikan tugasnya dengan tenang: sepakan mendatar ke pojok kanan menaklukkan penjaga gawang Inter dan menyamakan skor 1‑1.

Sisa setengah jam pertandingan bak satu arah. Inter Kediri lebih banyak menumpuk pemain di lini belakang, sesekali mengandalkan serangan balik cepat. Pesik menggempur, tetapi disiplin blok pertahanan Inter plus refleks sang kiper menjaga skor tetap sama hingga peluit panjang.

Seusai laga, pelatih Inter Budiardjo Thalib tak menutupi kekecewaannya. “Kami datang untuk menang demi menjaga kans lolos, tapi kartu merah mengubah segalanya,” ungkapnya. Meski begitu ia tetap mensyukuri satu poin dan memuji kerja keras skuadnya yang tampil dengan sepuluh pemain.

Laga terakhir fase grup kontra pemuncak klasemen Batavia FC, Sabtu 26 April, kini menjadi penentu nasib Inter. “Mau tak mau kita harus menang untuk mengamankan posisi runner‑up,” tegas Budiardjo. Batavia sudah mengamankan tiket 32 besar lewat dua kemenangan beruntun—membuat duel akhir pekan nanti ibarat final mini bagi wakil Kediri.

Tim pelatih berencana memaksimalkan satu hari tersisa untuk membenahi taktik, terutama skema transisi bertahan. Dukungan publik Kediri pun kembali diharapkan. “Mohon doa dan dukungan masyarakat. Kami akan berjuang total agar tetap berlaga di Liga 4 musim ini,” pungkas sang nakhoda penuh optimisme.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *