NGANJUK – Dalam upaya mempererat hubungan antara aparat keamanan dan elemen masyarakat, Polres Nganjuk menggelar Program Soko Guru (Sowan dan Komunikasi dengan Tokoh Perguruan Silat) melalui latihan bersama jurus IPSI di GOR Pondok Pesantren Al-Ubaidah, Desa Pelem, Kecamatan Kertosono, Rabu (28/5/2025) malam.
Kegiatan ini diinisiasi sebagai sarana membangun sinergi antara kepolisian dan berbagai perguruan silat di wilayah hukum Polres Nganjuk. Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso, S.H., S.I.K., M.M. menilai latihan bersama ini bukan sekadar ajang olahraga, tetapi juga simbol dari kebersamaan dan pendekatan kultural dalam menciptakan suasana aman serta harmonis di tengah masyarakat.
“Program Soko Guru menjadi bentuk pendekatan budaya yang menyatukan berbagai perguruan. Harapan kami, suasana guyub rukun dapat terus terjaga dan menjadi contoh positif bagi desa-desa lain,” ujar AKBP Henri Noveri.
Sebanyak lima perguruan silat turut ambil bagian dalam kegiatan ini, yakni ASAD, PSHT 17 & 16, Pagar Nusa, dan IKSPI. Mereka bersama-sama mengikuti latihan jurus dasar IPSI dengan semangat kebersamaan dan sportivitas, menandai komitmen kolektif dalam merawat kedamaian dan saling menghormati antarperguruan.
Kapolsek Kertosono AKP Joni Suprapto, S.H. menambahkan bahwa kegiatan seperti ini menjadi medium penting dalam menjalin silaturahmi, sekaligus mencegah potensi konflik horizontal yang kerap terjadi antaranggota perguruan. Menurutnya, pendekatan yang humanis dan berbasis budaya lokal terbukti mampu menciptakan suasana yang lebih kondusif.
“Latihan bersama ini menjadi contoh nyata bahwa keberagaman bukanlah pemisah, melainkan kekuatan dalam menjaga kondusivitas desa. Kami akan terus mendorong kegiatan positif semacam ini ke depannya,” tegasnya.
Kegiatan ini turut mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Bhabinkamtibmas Aipda Benny Arvianto, Babinsa, dan Kepala Desa Pelem. Kolaborasi lintas elemen ini menunjukkan bahwa keamanan dan ketertiban masyarakat adalah tanggung jawab bersama, yang harus dijaga melalui komunikasi dan kerja sama yang berkelanjutan.
Masyarakat Desa Pelem menyambut baik inisiatif ini. Mereka menilai kegiatan tersebut dapat mempererat silaturahmi antarwarga sekaligus menurunkan tensi rivalitas perguruan yang selama ini kadang menimbulkan ketegangan. Dengan semangat persatuan, Desa Pelem diharapkan bisa menjadi contoh bagi wilayah lain dalam menjaga kedamaian melalui pendekatan kultural yang positif dan membangun.
(ris)