![]()
KOTA KEDIRI – Suasana Pasar Pahing, salah satu pasar tradisional tertua di Kota Kediri, kini terasa jauh berbeda. Lorong-lorong yang dulunya padat oleh pembeli kini terlihat lengang. Kondisi ini membuat para pedagang resah karena omzet penjualan terus merosot tajam. Pembeli Berkurang, Pedagang Gigit Jari pada pagi hari, waktu yang seharusnya menjadi puncak keramaian, banyak lapak terlihat sepi dari aktivitas jual beli. Para pedagang hanya bisa duduk menunggu pembeli yang jumlahnya jauh berkurang dibanding beberapa tahun silam.
“Dulu, jam segini (pagi) sudah ramai sekali. Sekarang, pembeli bisa dihitung jari,” keluh Ibu Sumiati, seorang pedagang sayur yang telah berjualan selama puluhan tahun di Pasar Pahing. “Kadang seharian tidak ada pemasukan sama sekali,” imbuhnya dengan nada sedih.
Beberapa pedagang menduga, sepinya pembeli disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya menurunnya daya beli masyarakat. Selain itu, menjamurnya toko modern dan pasar-pasar yang lebih spesifik juga menjadi tantangan berat bagi pasar tradisional seperti Pasar Pahing. “Banyak yang lebih memilih belanja di toko modern atau lewat online. Pasar tradisional jadi kalah saing,” kata Pak Budi, pedagang bumbu dapur. “Generasi muda sekarang juga sudah jarang yang mau ke pasar tradisional,” lanjutnya.
Para pedagang berharap, pemerintah daerah dapat memberikan perhatian lebih kepada kondisi pasar tradisional. Mereka meminta adanya langkah konkret untuk kembali menghidupkan geliat ekonomi di Pasar Pahing. Harapan untuk Masa Depan Pasar Pahing meskipun dalam kondisi sulit, para pedagang tidak ingin menyerah begitu saja. Mereka berharap, Pasar Pahing yang memiliki sejarah panjang sejak tahun 1930 ini dapat kembali ramai dan menjadi pusat aktivitas ekonomi masyarakat Kediri. “Kami hanya ingin bertahan, agar bisa terus menghidupi keluarga,” tutur salah satu pedagang.
“Semoga pasar ini bisa kembali berjaya seperti dulu.”Kondisi Pasar Pahing menjadi cerminan tantangan yang dihadapi pasar tradisional di era modern. Upaya bersama antara pemerintah, pedagang, dan masyarakat diperlukan untuk menjaga keberadaan pasar tradisional sebagai bagian penting dari budaya dan ekonomi lokal.

