![]()
Nganjuk – Dalam rangka membentuk karakter personel Polri yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, Polres Nganjuk menggelar kegiatan Pembinaan Rohani dan Mental (Binrohtal) di Masjid Al-Ikhlas, Mapolres Nganjuk pada Kamis (7/8/2025). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anggota sebagai bagian dari program rutin pembinaan kejiwaan dan spiritual.
Binrohtal menjadi sarana penting dalam memperkuat nilai-nilai religius dan moral personel kepolisian. Kegiatan ini bertujuan agar para anggota senantiasa menjalankan tugas dengan penuh keikhlasan dan tanggung jawab, baik secara spiritual kepada Tuhan, maupun secara sosial kepada masyarakat.
Kapolres Nganjuk, AKBP Henri Noveri Santoso, S.H., S.I.K., M.M., melalui Kabag SDM KOMPOL Burhanudin, S.Sos., menekankan pentingnya menjalankan tugas dengan niat yang tulus. Ia mengingatkan bahwa tugas sebagai anggota Polri bukan sekadar pekerjaan, melainkan bentuk pengabdian yang harus dilandasi keikhlasan.
“Kami mengajak seluruh personel agar terus menanamkan nilai keikhlasan dalam setiap tugas, serta bertanggung jawab kepada Tuhan dan masyarakat sebagai bentuk pengabdian yang tulus,” ujar KOMPOL Burhanudin dalam sambutannya.
Sebagai pengisi acara, hadir KH. Subhan, M.Pd.I., M.E., Ketua Tanfidziyah MWC NU Kecamatan Ngetos yang juga dikenal sebagai Ulama Kamtibmas. Dalam ceramahnya, KH. Subhan memberikan pesan moral yang sederhana namun penuh makna, mengingatkan pentingnya sikap rendah hati dalam kehidupan sehari-hari.
“Jika kita belum mampu berbuat baik kepada sesama, maka minimal jangan sampai menyusahkan orang lain. Itu bentuk sederhana dari menjaga harmoni dalam kehidupan sosial,” ujar KH. Subhan dalam tausiyahnya.
Kegiatan Binrohtal ini tidak hanya menjadi pengingat spiritual bagi anggota, tetapi juga sebagai penguat mental di tengah tantangan tugas yang semakin kompleks. Dengan pendekatan religius, diharapkan anggota Polres Nganjuk mampu menjaga integritas, profesionalitas, serta sikap humanis dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Polres Nganjuk menegaskan komitmennya untuk terus membina anggota tidak hanya dalam aspek teknis kepolisian, tetapi juga dalam pembentukan karakter dan spiritualitas. Tujuannya, agar aparat yang bertugas di lapangan mampu menjadi sosok pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat yang berkeadilan dan bermoral tinggi.
(ris)

