SURABAYA – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) turun langsung ke Polda Jawa Timur untuk melakukan monitoring dan evaluasi strategis. Dua isu krusial jadi sorotan: penyusunan database rekam jejak Perwira Menengah (Pamen) dan Perwira Tinggi (Pati), serta evaluasi penanganan kasus menonjol usai gelombang demonstrasi pada 25–31 Agustus 2025.
Ketua Harian Kompolnas, Irjen Pol (Purn) Drs. Arief Wicaksono, menegaskan pentingnya langkah ini untuk memperkuat manajemen SDM Polri. Menurutnya, reformasi birokrasi dan tuntutan transparansi publik menuntut kepemimpinan Polri yang memiliki rekam jejak jelas dan bisa dipertanggungjawabkan.
“Database ini bukan sekadar catatan, tapi peta kepemimpinan. Isinya mencakup hasil assessment, catatan personel, penilaian kinerja, hingga rekam jejak media. Dari sini kita bisa memantau dan mendata calon pimpinan Polri masa depan,” tegas Arief, Selasa (16/9/2025).
Tak hanya membahas SDM, Kompolnas juga menguliti perkembangan penanganan kasus menonjol di Jatim. Karoops, Dirreskrimum, dan Dirintelkam Polda Jatim memaparkan langkah-langkah hukum yang sudah ditempuh pasca aksi unjuk rasa akhir Agustus.
Sesi paparan itu dilanjutkan dengan dialog terbuka bersama para Pejabat Utama (PJU) Polda Jatim. Kompolnas menguji detail penanganan kasus, memastikan proses hukum berjalan transparan, cepat, dan sesuai prosedur.
Isu ini menjadi perhatian serius karena menyangkut kepercayaan publik. Kompolnas menilai keterbukaan dalam menyelesaikan kasus menonjol adalah kunci mengembalikan dan menjaga legitimasi kepolisian di mata masyarakat.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menyambut positif langkah pengawasan eksternal ini. “Kegiatan monitoring ini menjadi dorongan agar kami terus meningkatkan kualitas pelayanan publik dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap Polri,” ujarnya.
Dengan sorotan pada integritas kepemimpinan dan transparansi penanganan kasus, monitoring Kompolnas di Polda Jatim bukan sekadar evaluasi formalitas, tetapi momentum penting untuk menegaskan komitmen Polri dalam menjawab ekspektasi publik yang makin tinggi.
