Direktur PPPA-PPO Polri Jenguk Langsung Anak Korban Penyiksaan Orang Tua di Kebayoran Lama

Direktur PPPA-PPO Polri Jenguk Langsung Anak Korban Penyiksaan Orang Tua di Kebayoran Lama

Loading

Jakarta — Direktur Tindak Pidana Pelindungan Perempuan dan Anak serta Pemberantasan Perdagangan Orang (PPPA-PPO) Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Nurul Azizah, melakukan kunjungan langsung ke RSUD Kebayoran Lama untuk menindaklanjuti kasus tragis seorang anak perempuan berusia 7 tahun berinisial MK yang diduga menjadi korban penyiksaan oleh orang tuanya.

Kehadiran Brigjen Nurul di rumah sakit menjadi bentuk kepedulian langsung institusi Polri terhadap perlindungan anak-anak, terutama mereka yang menjadi korban kekerasan dalam keluarga. Ia menyatakan keprihatinan mendalam atas kondisi MK, yang ditemukan dalam keadaan memprihatinkan dan penuh luka.

“Saya menyayangkan kejadian ini dan sangat prihatin atas nasib anak-anak yang harus mengalami kekerasan, apalagi dari orang tua sendiri. Keselamatan dan pemulihan anak menjadi prioritas utama kami,” tegas Brigjen Nurul, Kamis (12/6/2025).

Korban ditemukan oleh Satpol PP dalam keadaan terlantar sekitar pukul 07.20 WIB saat sedang tidur di atas kardus di lorong Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. MK ditemukan dalam kondisi luka bakar, memar di beberapa bagian tubuh, luka akibat benda tajam, dan mengalami dehidrasi berat.

Setelah ditemukan, korban segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Tim medis kemudian memberikan penanganan awal, termasuk pemberian infus untuk mengatasi dehidrasi. Saat ini, MK masih dalam perawatan intensif dan pengawasan ketat pihak medis serta aparat perlindungan anak.

Brigjen Nurul juga menyampaikan bahwa pihaknya tengah berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Dinas Sosial, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan lembaga pendamping anak, guna memastikan proses pemulihan dan perlindungan terhadap korban berjalan maksimal.

“Langkah kami tidak berhenti di sini. Kami akan pastikan korban mendapat pendampingan psikologis dan hak-haknya sebagai anak dipulihkan sepenuhnya. Kami juga terus mendalami kasus ini untuk menindak tegas pelaku kekerasan,” lanjutnya.

Kasus ini kembali menjadi alarm keras bahwa kekerasan terhadap anak masih menjadi persoalan serius di Indonesia. Polri menegaskan komitmennya untuk bertindak cepat dan tegas terhadap siapa pun yang melakukan kekerasan terhadap anak, termasuk jika pelakunya adalah keluarga sendiri.

Masyarakat diimbau untuk tidak menutup mata terhadap dugaan kekerasan terhadap anak di lingkungan sekitar. Brigjen Nurul menegaskan, laporan masyarakat sangat penting untuk menyelamatkan anak-anak dari situasi yang mengancam keselamatan fisik dan mental mereka.

(ris)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *