Tabanan, Dalam upaya mendukung pengembangan pariwisata berbasis desa di Bali, Dinas Pariwisata Provinsi Bali menggelar kegiatan pembinaan terhadap Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pangkungkarung, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan pada Senin pagi (5/5/2025). Kegiatan tersebut berlangsung di Wantilan Desa Pangkungkarung dan diikuti oleh seluruh anggota Pokdarwis serta tokoh masyarakat setempat.
Turut hadir dalam acara tersebut Kabid Pengembangan Kelembagaan dan SDM Dinas Pariwisata Provinsi Bali AA Vera Laksmi Dewi, perwakilan Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan Putu Agus Sunarta Nanda, Perbekel Desa Pangkungkarung, Bendesa Adat, anggota BPD, LPM, PKK, karang taruna, dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Dalam sambutannya, AA Vera Laksmi Dewi menegaskan bahwa pengembangan desa wisata tidak hanya bertumpu pada keindahan alam semata, namun harus mencakup berbagai aspek yang terintegrasi, seperti perencanaan konsep wisata, target pasar, kesiapan sumber daya manusia, hingga kelengkapan fasilitas umum dan promosi.
“Selain Sapta Pesona, desa wisata harus memiliki konsep yang matang, menonjolkan keunikan lokal, serta didukung SDM yang kompeten. Atraksi wisata, seni budaya, kuliner, dan pengelolaan manajemen harus dipersiapkan secara holistik,” jelas AA Vera.
Ia juga menekankan pentingnya pelatihan bagi masyarakat, terutama Pokdarwis, guna meningkatkan kualitas layanan dan pemahaman tentang industri pariwisata. Atraksi seperti trekking, wisata alam, pertunjukan seni tradisional, kerajinan lokal, hingga wisata sejarah menjadi potensi yang harus digarap serius.
Perbekel Desa Pangkungkarung, I Wayan Subawa, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak Dinas Pariwisata atas perhatian dan pembinaan yang diberikan. Ia menegaskan komitmen dan kesiapan desanya untuk menjadi destinasi wisata unggulan.
“Desa kami menawarkan panorama sawah yang asri dan menenangkan. Wisatawan bisa menikmati keindahan pedesaan dengan berjalan kaki menyusuri jalan persawahan. Selain itu, kami memiliki tarian sakral ‘Sanghyang Memedi’ yang menjadi kekhasan desa kami,” tutur I Wayan Subawa.
Subawa juga menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan sumber daya manusia lokal, termasuk rencana pelatihan bagi calon pemandu wisata desa. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan memperkuat identitas budaya lokal sebagai daya tarik wisata.
Dengan pembinaan ini, Desa Pangkungkarung diharapkan segera dapat bersaing sebagai destinasi wisata berbasis masyarakat yang mampu mengangkat perekonomian lokal, sekaligus melestarikan budaya dan lingkungan Bali yang otentik.
(dedie)