![]()
KEDIRI — Di bawah langit cerah pagi itu, embun masih menempel di dedaunan Sumber Jiput, Kecamatan Kota Kediri. Beberapa orang tampak menggenggam cangkul dan bibit pohon di tangan mereka. Di antara mereka, ada pegawai PLN, anggota komunitas, aparat pemerintah, dan warga sekitar. Tak ada jarak, tak ada sekat—semua menyatu dalam semangat yang sama: menanam kehidupan.
Momentum itu bukan sembarang kegiatan. Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan dan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-80, PLN UP3 Kediri bersama Komunitas Hijau Daun meluncurkan aksi lingkungan bertajuk “Hijaukan Bumi, Terangi Negeri.” Melalui program ini, 750 pohon ditanam di enam titik sumber air strategis yang tersebar di wilayah Kediri Raya.
Enam titik itu antara lain Sumber Jiput (Kota Kediri), Sumber Dasem (Pesantren), Sumber Abar dan Sumber Reco Banteng (Ngadiluwih), serta Sumber Kebahagiaan dan Sumber Cemolek (Plosoklaten). Semuanya dipilih karena berperan penting menjaga debit dan kualitas air bagi kehidupan masyarakat sekitar.
Suasana di lokasi penanaman perdana, Kamis (13/11/2025), terasa hangat. Di sela-sela tawa dan sapaan akrab, pohon-pohon kecil mulai berdiri tegak di tanah basah. Tak sedikit peserta yang mengabadikan momen itu—bukan sekadar untuk dokumentasi, tapi sebagai pengingat bahwa mereka pernah menanam sesuatu yang akan hidup lebih lama dari mereka sendiri.
Manager PLN UP3 Kediri, Deny Setiawan, yang ikut menanam langsung di lapangan, menyebut kegiatan ini sebagai simbol dari semangat kepahlawanan yang terus hidup di tubuh PLN.
“Menjadi pahlawan hari ini tidak harus angkat senjata. Menjadi pahlawan bisa dimulai dari hal sederhana—seperti menanam pohon dan menjaga sumber kehidupan,” ujarnya dengan senyum bangga.
Menurut Deny, kegiatan ini juga menjadi bagian dari komitmen PLN dalam mendukung program pemerintah menuju Net Zero Emission 2060. “Setiap pohon yang tumbuh akan membantu bumi bernapas lebih lega. Ini langkah kecil, tapi berarti besar bagi masa depan energi bersih dan berkelanjutan,” tambahnya.
Pemerintah Kota Kediri pun memberikan dukungan penuh terhadap aksi ini. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Kediri, Drs. Hery Purnomo, menilai langkah PLN sebagai bentuk nyata kepahlawanan zaman sekarang.
“Dulu pahlawan berjuang merebut kemerdekaan, sekarang pahlawan berjuang menjaga kehidupan. Menanam pohon bukan hanya soal lingkungan, tapi tentang meninggalkan warisan bagi generasi mendatang,” katanya.
Tak hanya menanam, kegiatan ini juga menghadirkan edukasi lingkungan dari Komunitas Hijau Daun. Warga, termasuk anak-anak, belajar tentang pentingnya konservasi air dan peran vegetasi dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Di tengah tawa kecil para siswa yang ikut menanam, ada harapan besar yang tumbuh—bahwa kesadaran mencintai bumi kini mulai berakar sejak dini.
PLN UP3 Kediri berharap gerakan ini menjadi inspirasi agar semakin banyak pihak yang tergerak melakukan hal serupa. Karena menjaga lingkungan bukan hanya tugas satu institusi, melainkan tanggung jawab bersama.
“Kami menyalakan listrik untuk menerangi negeri, tapi kami juga ingin menyalakan semangat menjaga bumi. Karena masa depan yang terang tak akan berarti tanpa bumi yang lestari,” tutup Deny.
Di antara tanah yang mulai tertutup daun muda dan suara gemericik air Sumber Jiput, ada makna yang lebih dalam dari sekadar penanaman pohon. Di sanalah lahir bentuk baru dari kepahlawanan—lebih senyap, lebih hijau, dan lebih berkelanjutan.

