NGANJUK – Dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional dan mendorong pemanfaatan lahan pekarangan secara produktif, Bhabinkamtibmas Desa Sonopatik, Aipda Agus Hariyanto, melakukan kegiatan sambang dan pendampingan usaha peternakan bebek milik warga binaan di Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk, Rabu (30/7/2025).
Kegiatan tersebut merupakan bentuk nyata keterlibatan Polri, khususnya Bhabinkamtibmas, dalam mendukung program-program strategis pemerintah di tingkat desa. Aipda Agus Hariyanto secara rutin menyambangi peternak lokal guna memberikan pendampingan, edukasi, serta memastikan keamanan lingkungan sekitar usaha warga.
Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso, S.H., S.I.K., M.M. memberikan apresiasi atas inisiatif dan dedikasi Aipda Agus dalam mengawal program ketahanan pangan berbasis masyarakat. Ia menilai langkah seperti ini sangat strategis dalam mewujudkan desa mandiri dan sejahtera.
“Langkah preventif yang dilakukan Bhabinkamtibmas melalui pendampingan dan komunikasi dengan warga seperti ini sangat efektif. Ketahanan pangan tidak hanya soal ketersediaan, tapi juga tentang bagaimana masyarakat bisa mandiri dan sejahtera dari lingkungannya sendiri,” ujar AKBP Henri.
Usaha peternakan bebek yang dipantau Bhabinkamtibmas dikelola oleh Sukirno, warga Dusun Sonopatik. Bermula dari skala kecil, kini ternaknya berkembang menjadi sumber pendapatan harian yang signifikan bagi keluarganya. Ia mengaku terbantu dengan adanya pendampingan dari pihak kepolisian.
“Alhamdulillah, berkat dukungan dan pantauan rutin dari Pak Bhabin, saya jadi lebih semangat. Masalah kesehatan ternak dan keamanan kandang juga selalu diperhatikan, jadi usaha ini terasa lebih aman dan terarah,” ungkap Sukirno.
Selain sebagai sumber protein hewani, peternakan bebek juga berperan dalam penguatan ekonomi rumah tangga. Dengan adanya pendampingan berkelanjutan dari Bhabinkamtibmas, diharapkan semakin banyak warga yang tergerak untuk mengelola potensi pekarangan mereka secara produktif.
Kapolres Nganjuk menyebut bahwa inisiatif seperti yang dilakukan Sukirno bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya. “Ini bukan hanya tentang bebek, tapi tentang bagaimana kolaborasi antara masyarakat dan kepolisian bisa menciptakan desa yang mandiri dan tangguh,” pungkas AKBP Henri.
Melalui pendekatan humanis dan partisipatif, Polri terus menunjukkan perannya tidak hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai penggerak perubahan positif dalam kehidupan masyarakat, terutama di sektor ketahanan pangan.
(ris)
