Nganjuk – Polres Nganjuk melalui Bhabinkamtibmas Desa Sonopatik, Aipda Agus Hariyanto, mengajak warga untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah menjadi kolam budidaya ikan lele dan nila skala rumahan. Kegiatan ini dilakukan melalui dialog langsung bersama warga di Desa Sonopatik, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk, pada Sabtu (9/8/2025).
Program tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah dan Polri dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya ikan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan protein keluarga sekaligus memberi peluang tambahan pendapatan bagi masyarakat.
Kapolres Nganjuk, AKBP Henri Noveri Santoso, S.H., S.I.K., M.M., menegaskan pentingnya memulai ketahanan pangan dari lingkup terdekat, yakni lingkungan rumah. “Dengan skala rumahan, kita bisa mencukupi kebutuhan protein keluarga dan sekaligus menambah penghasilan,” ujarnya.
Menurut AKBP Henri, budidaya lele dan nila bukan hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga mendorong gaya hidup sehat. Konsumsi ikan yang kaya protein diyakini dapat meningkatkan kualitas gizi keluarga serta mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.
Warga setempat, Martono, menyampaikan rasa syukur atas pendampingan yang diberikan oleh Bhabinkamtibmas. Ia mengaku, keberadaan kolam ikan di pekarangan rumahnya tidak hanya mencukupi kebutuhan konsumsi harian, tetapi juga menghasilkan keuntungan saat musim panen tiba. “Kalau panen, hasilnya bisa dijual untuk tambahan pemasukan,” ungkapnya.
Aipda Agus Hariyanto memastikan, pendampingan kepada warga tidak hanya berhenti pada tahap awal pembuatan kolam. Ia berkomitmen untuk terus memberikan bimbingan mengenai teknik pemeliharaan, pakan, hingga pengendalian hama agar hasil panen bisa lebih maksimal.
Selain itu, program ini diharapkan menjadi pemicu semangat gotong royong antarwarga. Dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan, masyarakat dapat mengembangkan metode budidaya yang lebih efektif dan efisien.
Melalui sinergi antara Polri dan masyarakat, pemanfaatan lahan pekarangan diyakini mampu menjadi solusi nyata ketahanan pangan di tingkat desa. Lebih dari itu, kegiatan ini juga berpotensi memperkuat perekonomian keluarga dan membangun kemandirian pangan masyarakat di wilayah Nganjuk.
(ris)