KEDIRI – Suhu ketegangan antara Ikatan Pemuda Kediri (IPK) dan pihak CIMB Niaga kembali memuncak. Senin, 4 Agustus 2025, ratusan massa IPK kembali turun ke jalan, menggelar aksi damai di depan kantor CIMB Niaga Cabang Tepus, Jalan Soekarno Hatta, Kabupaten Kediri. Aksi ini merupakan lanjutan dari protes pekan sebelumnya terkait dugaan penarikan sepihak mobil milik seorang ibu yang dianggap masih sanggup membayar angsuran.
Sejak pagi, massa membawa spanduk bertuliskan tuntutan pengembalian mobil nasabah yang mereka nilai menjadi korban praktik leasing yang tidak adil. Tomi Ari Wibowo, Ketua Umum IPK, memimpin langsung orasi di atas mobil komando. Dengan suara lantang, ia menegaskan pihaknya tidak akan berhenti sebelum keadilan ditegakkan.
“Ini jelas tindakan semena-mena! Mobil harus segera dikembalikan. Kalau tidak, kami akan terus turun ke jalan. CIMB Niaga jangan bersembunyi di balik kantor mewah, ini preman berkedok leasing!” teriak Tomi, yang langsung disambut sorakan massa.
Namun, seperti aksi sebelumnya, pihak CIMB Niaga sama sekali tidak muncul untuk menemui massa. Kekecewaan demonstran pun semakin memuncak. Merasa diabaikan, ratusan massa kemudian bergerak menuju kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Kediri, untuk menuntut pengawasan dan tindakan tegas dari regulator perbankan.
Di depan kantor OJK, suasana semakin panas. Massa membakar ban bekas sebagai simbol kekecewaan, membuat asap hitam membumbung tinggi di langit Kediri. Aksi tersebut juga sempat menimbulkan kemacetan di beberapa titik jalan, sementara aparat kepolisian berjaga untuk mengamankan jalannya demonstrasi agar tetap kondusif.
Sayangnya, massa IPK kembali merasa diabaikan. Tak satu pun perwakilan OJK muncul untuk menerima aspirasi mereka. Kekecewaan pun diungkapkan melalui orasi keras yang menuding OJK berpotensi “kongkalikong” dengan pihak CIMB Niaga. “Kalau OJK diam saja, jangan-jangan mereka ikut bermain. Kami akan datang lagi besok dan jangan salahkan kami kalau aksinya lebih besar!” lantang salah satu orator.
Setelah menunggu cukup lama di depan kantor OJK, massa kembali bergerak menuju kantor CIMB Niaga Tepus. Mereka bersumpah akan terus melakukan aksi sampai pihak bank maupun regulator menanggapi tuntutan mereka. Aksi ini menjadi lanjutan dari gelombang protes IPK sejak 31 Juli 2025, yang menyoroti dugaan ketidakadilan terhadap nasabah kecil.
Hingga sore hari, belum ada respons resmi baik dari pihak CIMB Niaga maupun OJK terkait tuntutan massa. Aparat kepolisian menyatakan akan tetap melakukan pengamanan pada aksi lanjutan yang rencananya digelar esok hari. Sementara itu, publik menanti langkah konkret dari pihak bank dan regulator untuk mengakhiri kisruh ini, agar kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan tidak kian tergerus.
(yudha)