Satgas Yonif 700/Wyc Hadir di Mayuberi: Tak Hanya Jaga Perbatasan, Tapi Juga Tebar Kasih dan Kepedulian

Satgas Yonif 700/Wyc Hadir di Mayuberi: Tak Hanya Jaga Perbatasan, Tapi Juga Tebar Kasih dan Kepedulian

Loading


Puncak – Di balik heningnya pegunungan Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, ada kisah pengabdian yang kembali ditorehkan prajurit Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti. Bukan dengan senjata atau barisan patroli, kali ini mereka hadir membawa kepedulian melalui anjangsana dan pelayanan kesehatan gratis di Kampung Mayuberi, Senin (1/9/2025).

Dipimpin Serda Jendri, rombongan prajurit berbaur dengan masyarakat, menyapa dengan senyum ramah, menyusuri jalan kampung, dan menebarkan rasa aman. Kehangatan interaksi itu berlanjut saat mereka membuka posko kesehatan sederhana, tempat warga bisa memeriksakan diri tanpa harus memikirkan biaya.

Antusiasme warga terlihat jelas. Anak-anak hingga lansia datang silih berganti. Ada yang mendapat pemeriksaan kesehatan, ada pula yang diberi obat, bahkan sekadar mendengar nasihat kecil tentang menjaga pola hidup bersih. Semua disambut dengan sukacita, karena di tengah keterbatasan fasilitas kesehatan, uluran tangan prajurit terasa sangat berarti.

Danpos Mayuberi, Letda Inf Arif Natsir, menegaskan bahwa kegiatan ini lahir dari ketulusan. “Bagi kami, kesehatan warga adalah kebahagiaan bersama. Setiap senyum yang terukir setelah mereka mendapatkan pelayanan adalah bukti bahwa TNI dan rakyat selalu satu hati,” ujarnya penuh keyakinan.

Bagi warga, kehadiran Satgas bukan sekadar rutinitas pengamanan. Ada sentuhan emosional yang mereka rasakan—bahwa prajurit TNI hadir tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga mendengarkan, merawat, dan menguatkan mereka. Inilah yang membuat warga merasa dekat sekaligus percaya.

Kegiatan sosial ini juga mempertegas wajah humanis TNI di Papua. Di balik loreng hijau, tersimpan semangat untuk melindungi dan melayani. Bagi Satgas Yonif 700/Wyc, tugas menjaga kedaulatan negara berjalan seiring dengan misi kemanusiaan yang nyata di lapangan.

Tak heran jika warga menyambutnya dengan rasa syukur. Kehadiran prajurit seakan membawa jawaban atas kebutuhan yang sering kali sulit terjangkau. “Kami merasa terbantu sekali. Semoga kegiatan ini sering dilakukan,” ungkap salah satu warga dengan penuh haru.

Jejak pengabdian di Mayuberi menambah daftar panjang kisah heroik prajurit TNI di tanah Papua. Melalui langkah sederhana, mereka menegaskan bahwa kekuatan bukan hanya soal senjata, melainkan juga tentang kasih, kepedulian, dan pengorbanan untuk rakyat.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *