SIDOARJO – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Timur terus menunjukkan komitmennya dalam menanamkan budaya tertib berlalu lintas sejak usia dini. Dalam rangka Operasi Patuh Semeru 2025, Ditlantas Polda Jatim melalui Subdit Kamsel menggelar penyuluhan keselamatan lalu lintas di SMP Al-Falah Assalam, Waru, Kabupaten Sidoarjo.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa (15/7) ini berlangsung sejak pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB, dipimpin langsung oleh Kasubdit Kamsel AKBP Edith Yuswo Widodo, S.I.K., bersama tim penyuluh dari Ditlantas. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi para siswa baru.
Dalam penyuluhan tersebut, para siswa diberikan pemahaman seputar pentingnya menjaga keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas). AKBP Edith menyampaikan bahwa usia pelajar merupakan fase krusial untuk menanamkan nilai-nilai disiplin dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas.
“Mereka adalah generasi penerus bangsa yang perlu kita bekali sejak dini dengan pemahaman yang benar tentang keselamatan di jalan raya,” tegas AKBP Edith.
Materi yang diberikan mencakup larangan keras bagi pelajar untuk berkendara menggunakan kendaraan bermotor sebelum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), pentingnya mengenali rambu-rambu lalu lintas, serta cara menyeberang jalan yang aman. Pelajar juga diajak untuk menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas di lingkungan sekolah maupun di rumah.
“Kesadaran untuk tidak berkendara di bawah umur adalah bentuk tanggung jawab sosial. Kita ingin anak-anak ini tumbuh menjadi pribadi yang taat hukum dan peduli pada keselamatan dirinya maupun orang lain,” imbuhnya.
Penyuluhan ini merupakan bentuk pendekatan preemtif Polri dalam menurunkan angka kecelakaan lalu lintas, terutama yang melibatkan usia pelajar. Edukasi langsung di sekolah dinilai efektif dalam menyampaikan pesan keselamatan secara lebih personal dan menyentuh.
Operasi Patuh Semeru 2025 sendiri tidak hanya mengedepankan penindakan, namun juga lebih menekankan edukasi dan pembentukan karakter pengguna jalan yang tertib. AKBP Edith memastikan bahwa kegiatan serupa akan terus digelar di sekolah-sekolah lain di berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur.
“Dengan kolaborasi bersama dunia pendidikan, kami optimistis dapat membentuk generasi yang sadar dan peduli terhadap keselamatan berlalu lintas sejak dini,” pungkasnya. (*)
(ris)