GROBOGAN — Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo menegaskan komitmennya dalam mendukung hilirisasi pertanian jagung nasional dengan menggandeng koperasi, khususnya Koperasi Merah Putih. Dalam agenda penanaman jagung kuartal III di Desa Selojari, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (9/7/2025), Kapolri menuturkan bahwa koperasi akan dilibatkan dalam proses pembiayaan, distribusi, hingga penyimpanan hasil panen.
Langkah strategis ini diambil untuk memberikan kepastian harga serta memperkuat posisi tawar para petani jagung di seluruh Indonesia. Melalui kemitraan dengan koperasi, diharapkan para petani akan mendapatkan akses permodalan yang lebih mudah serta jaminan penyerapan hasil panen sesuai standar harga yang ditetapkan pemerintah.
“Kami berharap hal ini dapat diterapkan di seluruh sentra penghasil jagung di Indonesia, agar petani bisa lebih mandiri dan terlindungi dari fluktuasi harga pasar. Koperasi juga akan menjadi jembatan antara petani dan lembaga pembeli hasil panen,” ujar Jenderal Sigit dalam sambutannya.
Kapolri menegaskan bahwa Polri berkomitmen penuh mendukung agenda besar pemerintah dalam bidang ketahanan pangan sebagai bagian dari upaya menuju visi Indonesia Emas 2045. Menurutnya, keterlibatan Polri dalam sektor pangan bukan hanya sekadar simbolik, melainkan menjadi langkah nyata untuk mewujudkan kemandirian pangan nasional.
“Polri tidak pernah setengah hati dalam mendukung dan mengawal seluruh program pemerintah, termasuk dalam hal pangan. Kami ingin Indonesia benar-benar menjadi lumbung pangan dunia,” tegasnya.
Dalam penanaman jagung kuartal III ini, Polri memimpin kegiatan penanaman serentak di lahan seluas 795.339,53 hektare di 36 wilayah Indonesia. Secara simbolis, Kapolri memulai penanaman di kawasan Hutan Selo Lestari, dengan luas lahan 38.750,14 hektare di wilayah hukum Polda Jawa Tengah. Sebanyak 220 petani lokal terlibat dalam penanaman dan perawatan tanaman jagung hingga masa panen mendatang.
Dari total luasan tersebut, 117.510,29 hektare merupakan lahan perhutanan sosial yang telah ditanami, sementara 48.082,40 hektare adalah lahan produktif, dan 2.839,54 hektare lagi baru akan ditanami pada hari pelaksanaan kegiatan. Polri juga menjalin kerja sama erat dengan Inhutani dan Perhutani dalam pengelolaan lahan dan pendampingan teknis petani.
Guna mendukung operasional di lapangan, Polri turut menyalurkan bantuan peralatan pertanian secara bertahap. Sebanyak 500 unit alat penguji kesuburan tanah, 89 unit mesin pemipil jagung, 100 alat pengukur kadar air, serta 93 unit alat pengering jagung telah didistribusikan kepada penyuluh dan kelompok tani. Ini menjadi bagian dari upaya mempercepat produksi dan menjaga kualitas hasil panen.
Melalui kolaborasi strategis ini, Polri berharap tercipta ekosistem pertanian jagung yang terintegrasi dari hulu ke hilir, mulai dari pengolahan lahan hingga distribusi hasil panen. Peran koperasi, khususnya Koperasi Merah Putih, menjadi elemen penting untuk memastikan keberlanjutan dan efisiensi dalam sektor pertanian nasional.
(ris)