Magetan – Menyambut pelaksanaan Suran Agung 2025, tradisi budaya tahunan yang identik dengan ribuan massa dari Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda (PSHW-TM), Polres Magetan Polda Jatim mengerahkan 475 personel gabungan untuk pengamanan maksimal. Tahun ini, pengamanan tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga memanfaatkan pendekatan humanis dan teknologi informasi untuk mencegah potensi gesekan sosial di lapangan maupun di dunia digital.
Kapolres Magetan AKBP Raden Erik Bangun Prakasa memimpin langsung operasi pengamanan ini, dengan memfokuskan penempatan pasukan pada titik-titik krusial seperti perbatasan Maospati, Desa Madigondo (Takeran), dan Desa Ngujung (Barat). Pengamanan juga diperkuat oleh 1 SSK dari Kodim 0804 Magetan dan 1 SSK dari Yonko Pasgat 463, menandai sinergitas penuh antara TNI-Polri dalam mengawal agenda budaya yang melibatkan massa dalam jumlah besar.
“Tujuan kami bukan hanya menjaga ketertiban, tetapi juga memastikan bahwa tradisi ini tetap menjadi ruang aman bagi seluruh peserta dan warga. Pendekatan kami kali ini lebih inklusif dan humanis, sekaligus memanfaatkan sistem pemantauan berbasis teknologi untuk mempercepat respons di lapangan,” ujar AKBP Erik, Sabtu (5/7).
Salah satu inovasi pengamanan tahun ini adalah penggunaan monitoring digital melalui Command Center, serta komunikasi langsung via radio mobile dan grup WA khusus lintas sektor untuk pemantauan arus massa secara real-time. Hal ini memungkinkan petugas melakukan intervensi cepat jika ada potensi gesekan atau kemacetan di jalur lintasan massa.
Kompol Sini, S.H., Kabag Ops Polres Magetan, menegaskan bahwa pihaknya juga telah menyiapkan SOP pengamanan berbasis data intelijen lokal, serta skema pengalihan lalu lintas yang bersifat fleksibel sesuai dinamika lapangan. “Peserta dari Magetan harus jadi teladan, dengan tidak melakukan aksi konvoi ugal-ugalan dan tetap menjunjung tinggi Maklumat Aman Suro 2025,” ujarnya.
Imbauan juga disampaikan kepada masyarakat umum agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang beredar di media sosial. Tim Humas Polres telah berkoordinasi dengan pengelola platform lokal untuk meredam disinformasi dan memantau potensi hoaks terkait kegiatan Suran Agung.
Polres Magetan juga menggandeng elemen sipil seperti tokoh masyarakat, pengurus perguruan, hingga relawan untuk menciptakan iklim damai selama perhelatan berlangsung. Peserta dan warga diminta untuk tetap patuh pada arahan petugas dan menjaga etika berinteraksi selama kegiatan berlangsung.
Dengan strategi pengamanan yang progresif dan kolaboratif ini, Polres Magetan berharap Suran Agung 2025 bukan hanya berjalan aman dan lancar, tetapi juga menjadi momentum peradaban baru dalam menjaga keseimbangan antara tradisi budaya dan tatanan sosial modern.
(ris)