Satlantas Polres Kediri Gaet Santri Jadi Pelopor Tertib Lalu Lintas Lewat Coaching Clinic Road Safety

Satlantas Polres Kediri Gaet Santri Jadi Pelopor Tertib Lalu Lintas Lewat Coaching Clinic Road Safety

Loading

Kediri – Upaya edukasi keselamatan berlalu lintas terus diperluas oleh Satlantas Polres Kediri dengan menggandeng generasi muda di lingkungan pesantren. Pada Jumat (26/5/2025), program Coaching Clinic Pondok Pesantren Road Safety kembali digelar, kali ini di Pondok Pesantren Attahdizb, Desa Karang Tengah, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri.

Kegiatan ini bukan sekadar sosialisasi biasa. Mengusung pendekatan partisipatif, Satlantas Polres Kediri membangun dialog aktif dengan para santri agar mereka tak hanya paham teori berlalu lintas, tapi juga siap menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.

Kasat Lantas Polres Kediri, AKP I Made Jata Wiranegara, S.I.K., yang mewakili Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto, S.H., S.I.K., menekankan pentingnya menyasar lingkungan pesantren sebagai basis gerakan budaya tertib lalu lintas. “Santri memiliki pengaruh sosial yang kuat di lingkungannya. Jika mereka menjadi pelopor keselamatan, dampaknya bisa menjangkau masyarakat lebih luas,” ujar AKP Jata.

Dalam sesi edukasi, para santri diajak memahami berbagai risiko dan pelanggaran lalu lintas yang umum dilakukan remaja, seperti tidak menggunakan helm, berkendara ugal-ugalan, hingga menggunakan ponsel saat mengemudi. Materi disampaikan dengan gaya interaktif agar mudah dipahami dan relevan dengan keseharian santri.

Tak berhenti pada teori, coaching clinic juga menghadirkan praktik langsung. Santri diberi kesempatan mempraktikkan teknik dasar berkendara sepeda motor yang aman. Respons mereka luar biasa: antusiasme tinggi dan partisipasi aktif terlihat sepanjang sesi. “Kami ingin edukasi ini menjadi pengalaman yang membekas, bukan sekadar formalitas,” kata AKP Jata.

Data internal kepolisian menunjukkan angka kecelakaan lalu lintas di kalangan pemuda masih mengkhawatirkan. Hal ini menjadi landasan kuat Satlantas Kediri untuk terus masuk ke ranah pendidikan informal seperti pesantren. “Kita butuh pendekatan kultural. Santri harus ikut bicara tentang keselamatan di jalan,” tegasnya.

Menariknya, kegiatan ini juga dibumbui dengan kuis berhadiah. Santri yang berhasil menjawab pertanyaan seputar lalu lintas mendapat doorprize dari Satlantas. Langkah ini disambut meriah dan menambah semangat belajar para peserta.

Dengan semakin banyak pondok pesantren yang dilibatkan, Satlantas Polres Kediri berharap lahir gerakan moral dari akar rumput: santri yang sadar lalu lintas dan berani mengampanyekan keselamatan jalan sebagai bagian dari nilai-nilai keislaman dan kepedulian sosial.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *