Terangi Hidup di Hari Kartini: Srikandi PLN UP3 Kediri Wujudkan Mimpi Mbah Mutini Mendapat Listrik Sendiri

Terangi Hidup di Hari Kartini: Srikandi PLN UP3 Kediri Wujudkan Mimpi Mbah Mutini Mendapat Listrik Sendiri

Loading

Tulungagung, 25 April 2025 – Sebuah harapan lama akhirnya menyala terang di rumah sederhana milik Mbah Mutini, seorang janda renta berusia 71 tahun yang tinggal di Desa Tanggu Welahan, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung. Di tengah keterbatasan dan usia senja, ia akhirnya bisa merasakan aliran listrik resmi di rumahnya – sesuatu yang selama ini hanya bisa ia impikan.

Momentum indah ini terwujud berkat program Light Up The Dream (LUTD) yang digelar oleh PLN UP3 Kediri dalam rangka memperingati Hari Kartini. Melalui program ini, para Srikandi PLN—julukan bagi pegawai perempuan PLN—membuktikan bahwa semangat Kartini masih hidup, dalam bentuk kepedulian nyata terhadap perempuan marjinal di pelosok negeri.

Selama bertahun-tahun, Mbah Mutini hanya bisa menggantungkan kebutuhan listriknya pada tetangga. Di usia senja dan tanpa penghasilan tetap, biaya pemasangan listrik terasa seperti kemewahan yang mustahil dijangkau. Namun di Hari Kartini ini, takdir berkata lain—harapan yang sempat pudar itu akhirnya menyala, seterang cahaya bohlam pertama yang dinyalakan di rumahnya.

“Rasanya seperti mimpi. Rumah saya terang sendiri sekarang. Terima kasih PLN, terima kasih anak-anakku,” ucap Mbah Mutini dengan mata berkaca-kaca, memegang erat tangan salah satu Srikandi PLN yang hadir menyerahkan bantuan secara langsung.

Manajer PLN UP3 Kediri, Deny Setiawan, menyampaikan bahwa program ini lebih dari sekadar sambungan listrik. “Ini tentang menghadirkan keadilan energi. Tentang bagaimana PLN hadir di tengah masyarakat yang terpinggirkan, dan memberi mereka harapan baru,” tuturnya.

Menurut Deny, Hari Kartini bukan hanya momen simbolik, melainkan ajakan nyata untuk bergerak. “Kami ingin perempuan seperti Mbah Mutini tahu bahwa mereka tidak dilupakan. Listrik ini adalah jembatan menuju kehidupan yang lebih layak dan bermartabat,” tambahnya.

Srikandi PLN yang terlibat dalam program ini tak sekadar datang membawa instalasi listrik. Mereka datang membawa empati, mendengarkan cerita, dan meyakinkan bahwa perubahan bisa dimulai dari satu tindakan kecil yang tulus. Energi yang mereka bawa bukan hanya dari kabel dan meteran—tetapi juga dari semangat Kartini yang menolak menyerah di tengah keterbatasan.

Program LUTD akan terus menyasar warga prasejahtera lain di berbagai daerah, menghadirkan cahaya di sudut-sudut negeri yang masih gelap. Sebab bagi PLN, terutama para Srikandi-nya, menerangi negeri bukan sekadar tugas—itu adalah panggilan hati. Dan untuk Mbah Mutini, cahaya itu kini menyala abadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *